Selasa, 20 November 2007

PACARAN????

Cowok suka sama cewek atau sebaliknya adalah fitrah manusia. Allah Pencipta kita memang memberikan perasaan itu agar manusia, khalifah di muka bumi dpt menyelesaikan tugasnya dgn baik. Tugas membangun dan membina masyarakat serta menjaga hukum Allah adalah tugas besar manusia. Masyarakat terbentuk dari keluarga, manakala keluarga pula semestinya terbentuk dari pasangan manusia, suami isteri yg saling mencintai.

Dari hubungan cinta inilah lahir generasi penerus mereka…(QS:30:21)

Ayat ini menggambarkan bahawa cinta kasih yg diberikan Allah kepada manusia terhadap lawan jenis itu adalah demi terlaksananya hukum Allah. Dan itu tdk mgkn akan terjadi tanpa adanya ikatan suci pernikahan. Karena tanpa pernikahan, masalah cinta menjadi tidak bertanggungjawab dan gombal belaka.

Mari kita semak sejarah ini…suatu hari Fathimah, putri Rasulullah s.a.w berkata kepada Ali, “wahai suamiku, dulu aku pernah menyukai seorang pemuda dan ingin sekali menikah dengannya.” Ali sangat terperanjat mendengar pernyataan isterinya, “kalau demikian, apakah engkau menyesal menikah denganku?” “tidak sama sekali. Karena engkaulah pemuda itu.”

Tuh kan. Fathimah aja sempat merasakan suka pada seseorang. Apalagi kita.. Tp tahu nggak apa bedanya Fathimah dengan kita? Fathimah tahu dan pandai me-manage fitrah Allah sehingga dia tidak terjerumus dlm aktiviti pacaran. Sementara anak gadis sekarang lebih suka memanjakan perasaan dan membiarkan angan2nya terbang setinggi langit. Ketika ada kesempatan (yg sengaja disediakan oleh setan), jebollah rasa rindu yg terpendam & angan2 menjadi aktiviti fizik yg menjurus kepada perbuatan amoral…

Untuk mengatasi masalah ini, salah satu jalan adalah pernikah dini (PD) yaitu pernikahan di usia muda. PD sebenarnya bisa jadi jln keluar yg sangat baik bg anak muda yg mmg sudah siap melakukannya. PD ini dilandasi dgn kesadaran penuh akan segala konsekuensi dan tanggungjawabnya. Pesan khusus Rasulullah “ wahai para pemuda, siapa di antara kamu yg telah sanggup, maka menikahlah! Kerana menikah dapat mengendalikan pandangan & menjaga kehormatanmu.”

Kamuflasenya si-S

Sahabat2 tahu kan…kisah Nabi Adam a.s dengan bunda Siti Hawa? Peristiwa itu adalah momen pertama pembangkangan setan terhadap penciptanya, Allah swt yg akhirnya setan harus keluar dari syurga kerana Allah sgt membenci hamba-Nya yg sombong. Sejak dari peristiwa tersebut, si setan dan bala tenteranya mencanangkan tekad dan membuat garis perjuangan utk menggoda, mengganggu menipu, memperdayakan dan menyesatkan dgn segala cara agar dia mendapat teman yg byk di neraka. Biar di neraka nggak sendirian dan disiksa bareng2. berbagi rasa gitu lohhhh! si S melakukan berbagai cara, ia membuat sesuatu yg haram jadi halal, halal jd haram, membisikkan kejahatan, ataupun membuat indah sesuatu yg dilarang Allah@tipuan@kamuflase. Inilah yg dilakukan setan dlm hubungan antara pria dan wanita.

Mudharat Pacaran

“saya pacarannya baik2 saja kok, nggak pernah pegang2 tangan apalagi ciuman”

“memangnya kenapa kalau pacaran? kita kan perlu tahu dgn jelas siapa suami kita nnt. Kayaknya nggak kebayang deh nikah dengan orang yang kita tidak kenali”

sebagai seorang muslim kita bukan hanya melihat sesuatu dari manfaat belaka, tp juga mudharat yg ditimbulakannya. Bisa saja mudharatnya sedikit, tp sedikit2 lama2 jadi bukit. Duh, dosa selain pacaran saja masih banyak kita lakukan, pahala masih sedikit kita kumpulkan, mau ditambah lagi???!

Si setan membisikkan pacaran begitu byk memiliki manfaatnya. Mgkin ya, tp benarkah mudharatnya > byk?? Nih…baca pelan2 jgn smpi terlewatkan…

Hati: hati adalah tempat bermulanya niat. Di sini juga tempat berbeloknya niat yang sgt berhubungan dgn akidah. Sebab saat seseorang dibuai cinta salah satu tandanya adalah sering mengingat2 yg dicintai, mengagungkannya dan menomorsatukannya dari yg lain smpi lupa bahawa yg mesti dinomorsatukan hanyalah Allah. Kalau menduakan atau menyamakan Allah dengan sesuatu yg lain…apa maksudnya tuh???ayooooh pikir…

lisan: bila pacaran, semua perkataan dibuat indah dan mengawang. Kondisi ini rentan dengan kebohongan. Itu belum lagi berdusta terhadap orang tua…duh, tambah numpuk aja dosanya nih!!

fisik: mulai dari memandang, berdua2an, sentuhan tgn, belaian, smpi…..ting tong! Dan yg harus kita ketahui, zina tu bukan setakat making love (ML), tp dimulai dari hal2 yg kecil, seperti hadis Rasulullah saw: “ sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yg demikiannya tanpa dipungkiri. Mata itu bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan. Lidah itu bisa berzina dan zinanya adalah perkataan. Kaki itu bisa berzina dan zinanya adalah tangkapan yg keras. Hati itu bisa berkeinginan dan berangan2. sedangkan kemaluan membenarkan yg demikian itu atau meudustakannya”. Mendekati zina aja sudah tidak boleh, padahal sentuhan tgn, belaian adalah cara mendekati zina. Ketika Allah berfirman dengan kata yg terkandung “janganlah…”, maka itu adalah larangan. Dari setiap perbuatan yg dilarang Allah selalu ada balasannya.

ada lagi nih…tentunya isi kantung kita akan berkurang. Buat belanja makan, beli baju buat jaga penampilan…nonton wayang…duhhh sayang kan wangnya…

ada lagi nih..pikiran jadi tidak focus, padahal kerja besar menanti huluran tangan pemuda pemudi kan…

kalau kita mengaku muslim, maka semua perilaku kita harus mengacu pada Islam. Khusus dalam masalah hubungan pria dan wanita. Berusahalah kita menjadi orang yg bijak…sebab orang yg bijak adalah orang yg dpt mengambil yg terbaik dari yg baik2. bukan sekadar membedakan yang baik dengan yg buruk…

JGN BINGUNG NGGAK PACARAN!!!

Yg pertama harus kita tekadkan dalam hati ialah keyakinan bahawa pacaran lebih banyak mudharatnya. Tekad itu harus dipancang kuat2 sehingga tidak mudah digoyahkan, ibarat gunung yg hanya bisa digoyahkan oleh penciptanya. Sebab tekad yang kuat akan berpengaru pada penyikapan kita terhadap sesuatu.

Banyak contoh hal2 yg sering digembargemburkan berbagai pihak mengenai pacaran, setiap orang butuh berbagi, sebagai perkenalan, menjalin persahabatan, mendewasakan dan mengembangkan diri, dan meningkatkan prestasi..yok kita sikapi satu persatu…

Banyak kok bukti pernikahan tanpa pacaran bisa bertahan lam. Lihat aja tuh mama-papa n nenek-atok kita. Jangan juga mudah diprovokasi bahwa jaman dulu berbeda dengan sekarag-yang katanya modern-Islam tu berlaku sampai kiamat nanti kok!!

Tentang saling berbagi, bagi mendewasakan kita, mendukung semangat,,,hmmm…nggak ada pacar juga tiada masalah kok. Kan kita masih punya keluarga, teman, sahabat yg bisa memberikan itu semua, bahkan labih dari pacar.

Jadi, nggak usah takut mikirin akibat nggak pacaran. Pikirkanlah akibat pacaran…apa lagi kalu sampai ML. dan yang paling penting kewajipan yg tersedia lebih byk dari waktu yg tersedia, dn waktu yg sudah berjalan tidak akan kembali..byk tugas besar yg harus dikerjakan dpd sekadar mikir hal yg seperti itu..ok guys?!

Tiada ulasan: